Daerah Paling Sering Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan, Waspada Kemarau Lebih Kering!

Kamis 21-09-2023,15:52 WIB
Reporter : Ismail Pratama
Editor : Trisno Rusli

Sepanjang tahun 2015 hingga tahun 2019 kebakaran terbesar terjadi pada tahun 2015 dan tahun 2019 sekitar 2,6 dan 1,6 hektare kebakaran hutan dan lahan.

BACA JUGA:Warganya Mandi Keringat, Suhu Mencapai 38,8 Derajat, Kota Terpanas di Sumatera Selatan, Bukan Pagaralam, Tapi?

BACA JUGA:Kenikmatan Cokelat Indonesia Ternyata Berasal dari Biji Kakao di Provinsi Ini, Daerah Mana Saja?

Bencana tersebut didukung oleh kemarau berkepanjangan yang terjadi di Indonesia.

Tarik mundur pada tahun 2014 provinsi Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan terluas di Indonesia yang mencapai 646 ribu hektare sekitar 25 persen.

Pada tahun tersebut luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 2,6 hektare merupakan kebakaran terluas oada enam tahun terakhir.

Berdasarkan data Pantau Gambut bencana asap juga menimpa Provinsi Riau dan Aceh, bahkan kebakaran hutan dan lahan disini sudah sejak awal tahun 2022.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan, UMKM Bisa Dapat BLT Rp2.400.000 Cair September Ini, Segera Daftar di Sini

BACA JUGA:Belajar Bahasa Inggris Tak Harus ke Pare, Ini Dia Kampung Inggris di Indonesia, Ada di Sumatera!

Padahal, BMKG menyatakan kalau musim kemarau akan tiba bulan April - Juni dan puncak bulan kemarau di bulan Juni hingga September 2022.

Berdasarkan hasil analisis Pantau Gambut, area gambut yang rentan akan kebakaran ada di daerah provinsi Riau, yakni seluas 2 juta hektare Kalimantan Tengan dengan luas 1,2 juta hektare.

Dua provinsi tersebut cukup sering kali terjadi kebakaran.

Pada tahun 2023 berdasarkan data hotspot dari tanggal 1-19 Januari ada 31 titik. Dari angka tersebut naik 29 persen priode di priode yang sama pada tahun lalu.

BACA JUGA:6 Pemain Naturalisasi yang Gagal Bersinar, Nomor 5 Padahal Topskor Liga Australia

BACA JUGA:3 Rekomendasi Kuliner Legendaris Warung Bakso di Jogja, Salah Satunya Sudah Ada Sejak 1981

Menko Polhukam Mahfud meminta agar semua pihak terkait agar lebih waspada terhadap potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2023.

Kategori :