PALEMBANG, PALPRES.COM - Bencana asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla mulai dirasakan masyarakat di Kota Palembang.
Hal ini dikarenakan ada sejumlah daerah melakukan pembukaan dengan cara membakar lahan.
Selain daerah di Sumatera Selatan, ternyata ada daerah lain yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi ini harus diwaspadai mengingat BMKG memprediksi jika musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun sebelumnya.
BACA JUGA:5 Pemain Naturalisasi Ini Belum Pernah Bela Timnas, Nomor 4 Menikah dengan Perempuan Indonesia
BACA JUGA:Roswati Tak Menyangka Rumahnya Dikunjungi Pangdam Sriwijaya, Siapa Sosok Roswati Ini?
Diantaranya daerah yang cukup sering mengalami kebakaran lahan yaitu provinsi Riau, Aceh dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 2019 lalu kebakaran hutan mencapai 857 hektare dari jumlah tersebut meningkat 67 persen.
Jika dibandingkan dengan kebakaran hutan dan lahan tahun 2018 termasuk kebakaran terbesar empat tahun terakhir.
Berdasarkan data SiPongi kebakaran hutan dan lahan Monitoring Sistem, tercatat Kalimantan Tengah juga provinsi dengan luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 134 ribu hektare.
BACA JUGA:Bansos Bonus Akhir Tahun untuk Para KPM PKH dan BPNT Cair Bulan Ini, Siapkan Syarat Pengambilannya
BACA JUGA:4 Kampus Politeknik Terbaik di Indonesia versi Webometrics 2023, Politeknik Sriwijaya Masuk Gak Nih?
Disusul juga oleh Kalimantan Barat dengan kebakaran hutan lahan mencapai 127 ribu hektare dan Nusa Tenggara Timur sebagai urutan ketiga dengan luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 119 hektare.
Dari 10 provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan terluas berada di Papua, Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan.
Bencana tersebut diduga bekas kahan kosong bekas kebakaran yang beralih fungsi menjadi perkebunan.