Terpisah, Camat Bayung Lencir, M Imron menyebutkan pelayanan berupa Taman Bacaan Masyarakat Suku Anak Dalam Sungai Badak Desa Pagar Desa.
Dirinya mengaku tak pernah membayangkan program tersebut diikutkan dalam ajang Inovasi Sumatera Selatan.
Apalagi, kata Imron, program penyediaan taman bacaan tersebut sudah didirikannya sejak awal dirinya dilantik sebagai Camat Bayung Lencir.
"Suku Anak Dalam adalah kelompok masyarakat di desa terluar Bayung Lencir yang membutuhkan perhatian lebih.
BACA JUGA:Blusukan di Desa Purwosari, Pj Bupati Muba Dicegat Pasutri Sembari Menangis, Kenapa?
Di desa itu terutama di Dusun Sungai Badak ada sebuah sekolah filial.
Kami Pemerintah Kecamatan perlu melengkapi sarana belajar berupa Taman Bacaan," jelasnya.
Imron menambahkan dirinya tertarik ikut lomba inovasi semata untuk mengenalkan kegiatan belajar mengajar dan penyediaan taman bacaan bagi masyarakat di wilayahnya.
Menurut Imron, ada 12 camat se Sumsel yang bertarung program saat paparan di depan tim penilai. Bayung Lencir mencapai final bersama satu camat di Palembang.
"Nah dari hasil Penilaian Tim Juri terhadap presentasi nominator kategori Camat Inovatif dan ASN Inovatif, kami telah melaksanakan penilaian Fact Finding untuk membuktikan fakta mengenai keberadaan inovasi yang diajukan.
Para juri yang terdiri dari akademisi hadir langsung ke Taman Bacaan Masyarakat Suku Anak Dalam.
Mereka sangat tertarik dan mendukung upaya program berkelanjutan belajar mengajar Suku Anak Dalam," terang Imron.