2. Ternate dan Tidore
Maluku Utara, khususnya Ternate dan Tidore, dikenal sebagai daerah penghasil rempah terbesar di Indonesia.
Pada abad ke-15, bangsa Portugis menemukan kawasan ini sebagai sumber rempah yang bersejarah.
Di bawah pemerintahan Jenderal Belanda, kawasan tersebut mulai mengembangkan produksi cengkeh, menjadikannya pusat penghasil rempah di Indonesia.
BACA JUGA:Satu Lagi Pemain Naturalisasi Akan Merapat ke Timnas Indonesia, Ia Jebolan Espanyol, Siapa ya?
Ternate dan Tidore pernah menjadi sasaran penjajah dalam pencarian cengkeh, tetapi tetap menjadi kawasan penghasil rempah di Indonesia.
Karena reputasinya, kota-kota ini sekarang menjadi tujuan wisata terutama Kawasan Cengkeh Afo yang memiliki pohon cengkeh tertua yang menarik banyak pengunjung.
3. Banda Neira
Pala merupakan komoditas berharga yang sangat dicari oleh bangsa Eropa pada era kolonial.
Pala juga menjadi rempah yang digunakan untuk memberikan aroma dan rasa pada hidangan, sering memberikan sentuhan pedas dan hangat.
Hal ini terus berlanjut hingga abad ke-19, rempah yang banyak diperdagangkan di Banda Neira adalah pala dan fuli.
Sejarah pun mencatat bahwa pala menjadi salah satu rempah yang sangat berharga, nilainya setara dengan logam mulia pada masa itu, sehingga menjadi daya tarik bagi Bangsa Eropa.
4. Jambi
Jambi menjadi daerah penghasil kayu manis terbesar di dunia, terutama Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin Kota Sungai Penuh.