Mayoritas suku Batak memeluk agama nasrani.
Dalam setiap pertemuan keagamaan pastilah umat nasrani merayakannya dengan nyanyian.
Rumah ibadah ini memberi kesempatan bagi setiap pemeluknya untuk tampil di muka umum sehingga membuat orang suku Batak memiliki kepercayaan diri dalam mengekspresikan nyanyian di keramaian.
Tak kenal usia, tua sampai muda penduduk suku Batak terbiasa untuk bernyanyi.
3. Budaya bernyanyi sejak kecil
Suku Batak memiliki banyak tradisi adat yang berhubungan banyak menampilkan musik dan nyanyian.
Setiap perayaan pastilah suku batak mencurahkannya dengan nyanyian seperti pernikahan, syukuran, bahkan upacara kematian.
Tak mengherankan jika sedari kecil anak-anak suku Batak sudah terbiasa dilatih dalam mengolah vokal.
BACA JUGA:Menilik Tradisi 'Menyuling Ayam' dalam Suku Haji, Pelestarian Kearifan Lokal di Sumatera Selatan
4. Tradisi Minum Tuak
Tuak adalah minuman tradisional khas suku batak yang terbuat dari fermentasi nira pohon aren sehingga menghasilkan alkohol.
Masyarakat suku Batak percaya dengan meminum tuak akan menambah kualitas suara karena kandungannya akan membuat tenggorokan terasa hangat
Minuman beralkohol ini biasa disajikan dalam acara adat dan perkumpulan akbar lainnya.
BACA JUGA:Dekat Ibukota Namun Ogah Ikut Dunia Modern, Inilah Suku Baduy yang Mengisolasi Diri
Itulah empat faktor yang dapat digambarkan secara umum, tentunya memiliki suara yang indah bukanlah dari proses yang instan.