Honda

Gondang Naposo, Ajang Cari Jodoh Ala Suku Batak Toba, Banyak yang Berhasil Sampai ke Pelaminan

Gondang Naposo, Ajang Cari Jodoh Ala Suku Batak Toba, Banyak yang Berhasil Sampai ke Pelaminan

Gondang Naposo, Ajang Cari Jodoh Ala Suku Batak Toba, Banyak yang Berhasil Sampai ke Pelaminan--Sumber: instagram.com/ @nazar_tobatak

PALEMBANG, PALPRES.COM - Suku Batak memiliki banyak tradisi unik dan menarik yang harus kita kulik, salah satunya ajang pencarian jodohnya, yaitu "Gondang Naposo".

Seperti yang kita ketahui, suku Batak adalah suku yang mendiami provinsi Sumatera Utara.

Gondang Naposo adalah tradisi masyarakat suku Batak Toba khususnya muda mudi yang masih lajang untuk mencarian jodoh.

Kata Gondang artinya acara akbar yang bersifat ritual, sementara Naposo artinya muda mudi yang belum berkeluarga.

BACA JUGA:Makna Mendalam di Balik Rumah Adat Batak, Simbol Kepemimpinan dan Warisan Nenek Moyang

BACA JUGA:Tak Dipungkiri Kualitas Suara Emas Suku Batak, Ada 4 Faktor Pendukungnya Apa Saja Yaaa?

Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun hingga saat ini.

Pesta yang sangat ditunggu-tunggu ini biasanya diadakan saat bulan purnama tiba setelah upacara "Mangsae Taon" atau perayaan panen raya dan berlangsung selama dua hari yang berupa festival sehingga wisatawan boleh menyaksikannya.

Di hari pertama, masing-masing pemuda pemudi "maminta tua ni gondang" atau meminta restu orang tua untuk mengikuti tradisi ini yang dilaksanakan mulai sore hari.

Dari hal itu, orang tua akan memberikan berkat kepada anaknya agar diberi kelancaran.

BACA JUGA:Mengenal 5 Suku Bangsa yang Hidup di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, No 2 Berasal dari Kerajaan Majapahit

BACA JUGA:Misteri Gunung Padang! Jejak Peninggalan Kuno yang Menyulut Perdebatan, Benarkah Suku Inca di Indonesia?

Selanjutnya di hari kedua, digelar sedari pagi hari dengan agenda acara Tortor yaitu penampilan tari khas suku Batak yang dimainkan oleh perempuan.

Nah, dari penampilan tari Tortor inilah, si laki-laki melihat keanggunan "manotor" atau penari perempuan tadi.

Jika si perempuan menerima ajakan laki-laki maka keduanya akan saling menyematkan kain khas suku Batak di leher bekang perempuan.

Mereka akan saling berkenalan, berbalas pantun, dan membicarakan banyak hal.

BACA JUGA:Bukan di Bandung, Sedekah Serabi Ala Suku Lintang Ada Ternyata Ada di Empat Lawang, Sumatera Selatan

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Terpopuler di Pandeglang, Banten, Nomor 4 Bisa Merasakan Kehidupan Tradisional Suku Baduy

Jika keduanya dirasa saling cocok, maka akan melanjutkan tarian kedua yang juga sebagi ajang menerima atau menolak laki-laki yang mendekatinya tadi.

Jika keduanya saling setuju dan tertarik, maka pihak keluarga akan membicarakan lebih lanjut mengenai hubungan mereka nantinya.

Sebelum melangsungkan Gondang Naposo, para orang tua dan pemangku adat melakukan diskusi terlebih dahulu atau disebut Tonggo Raja.

Mereka membahas persiapan untuk acara dan mulai mengumpulkan "Naposobulung" dari seluruh desa suku Batak Toba atau sebutan untuk muda mudi suku Batak.

BACA JUGA:Menilik Tradisi 'Menyuling Ayam' dalam Suku Haji, Pelestarian Kearifan Lokal di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Selain Pempek yang Menggugah Selera, Ini 4 Ciri Khas Suku Palembang yang Wajib Diketahui

Untuk penutupan tradisi ini biasanya dilakukan pada sore hari, dimana anak perempuan dikembalikan kepada orang tuanya.

Nampaknya melalui "take me out" lokal ini banyak pasangan yang berhasil melangkah sampai ke kursi pelaminan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: