Mengenang latar belakang penetapan hari Kesaktian Pancasila atau G30S PKI merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia dalam peristiwa tersebut 6 orang Jenderal dan 1 orang perwira TNI menjadi korban PKI sebagai otak dari gerakan tersebut.
Para jenderal itu ditangkap dan dibunuh oleh para pemberontakan berdalih bahwa akan melakukan kudeta oleh 6 jenderal terhadap Presiden Soekarno melalui dewan Jenderal sehingg harus dibunuh.
Petunjuk korban dibunuh oleh pakhi lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.
Pada 4 Oktober 1965 jasad ke-enam jenderal itu diangkat dan juga 1 orang perwira dari lubang sumur buaya.
BACA JUGA:10 Kota Paling Sempit dan Kecil di Indonesia, Yogyakarta Bukan Nomor 1, ternyata Kota Ini Juaranya
BACA JUGA:Pasar Terpencil di Jawa Timur, Tetap Ramai Meski Akses Sulit, Ternyata?
Ditemukannya korban peristiwa G30S tidak terlepas dari peran seorang anggota kepolisian bernama Sukitman pada masa itu.
Pasalnya pada 1 Oktober tahun 1965 ia sempat dibawa paksa ke lubang buaya oleh kelompok G30S tetapi berhasil meloloskan diri dari peristiwa pemberontakan G30S PKI.
Hal tersebut menjadikan 1 Oktober rujukan pemerintah untuk menetapkan menjadi Hari Kesaktian Pancasila hingga saat ini.
Adapun makna dari hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahunnya agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia dan begitu pula pentingnya peran Pancasila sebagai ideologi utama negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila pada hakekatnya adalah jalan pikiran dan falsafah hidup bangsa Indonesia nilai-nilai pancasila telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu hingga kini.
Maka alasan dibalik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh diubah oleh siapapun.
Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Oktober diperingati karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30S PKI.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur nilai-nilai utama dalam butir-butir Pancasila bisa dimaknai sebagai semangat untuk membangun kembali jati diri bangsa.*