PALEMBANG, PALPRES.COM - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri.
Sejumlah proyek di Indonesia yang mereka garap, salah satunya termasuk di Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.
Proyek gasifikasi batu bara yang melibatkan perusahaan China dan Amerika Serikat ini menelan biaya investasi mencapai Rp30 triliun lebih.
BACA JUGA:5 Motor Matic Paling Irit Bensin Tahun 2023, Solusi Terbaik Kenaikan Harga BBM, Motor Ini Juaranya!
BACA JUGA:3 Pemain Keturunan Tunggu Giliran Dinilai Shin Tae-yong, Ambil Semua ke Timnas Indonesia?
Seperti kita ketahui, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia penghasil tambang terbesar, termasuk sumber daya batu bara.
Demi meningkatkan hasil pertambangan, Indonesia kemudian membangun sejumlah proyek pertambangan di berbagai daerah, termasuk di antaranya di Sumatera Selatan.
BUMN baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri yang tengah menggarap sejumlah proyek pertambangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.
BACA JUGA:Kamu Sakit Tenggorokan? Ini Resep Ramuan Herbal untuk Mengatasinya
BACA JUGA:Tahun Depan Beroperasi, Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumatera Selatan Libatkan Perusahaan Asing!
Gasifikasi batu bara sendiri merupakan proses konversi batu bara menjadi produk-produk gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, maupun bahan baku industri kimia.
Dimana Indonesia hingga saat ini masih menyimpan cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 91 miliar ton.
Sementara tingkat produksi batu bara yang dihasilkan di Indonesia sendiri berkisar antara 200 hingga 300 juta ton per tahunnya.