"Saya inginnya di Sumatera Selatan, karena Sumatera Selatan kan sempat diproses menjadi tuan rumah Piala Dunia (U-17 & U-20), ya sebenarnya kami sudah putuskan," kata Erick Thohir kepada wartawan.
BACA JUGA:Hilang di Skuad Timnas Indonesia vs Brunei, Ivar Jenner Bilang Begini
BACA JUGA:3 Calon Kuat Striker Naturalisasi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Mau Pilih yang Mana?
"Cuma karena situasi alam yakni asap dan segalanya, kan tidak mungkin kita di sana. Makanya kami rapat di PSSI, kami putuskan untuk 12 Oktober ini tetap di Jakarta, Gelora Bung Karno," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, penunjukkan Stadion Gelora Sriwijaya buat laga Timnas Indonesia dilakukan untuk pemerataan.
PSSI ingin laga Skuad Garuda tidak digelar di Jakarta melulu.
Di era Erick Thohir, berbagai timnas kelompok usia memang disebar lokasi bermainnya.
Dari Stadion Manahan, Solo, hingga Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Namun, tiba-tiba mengalami perubahan.
Hal itu karena PSSI ingin membuat masyarakat atau pencinta Timnas Indonesia di daerah lain bisa menonton langsung pertandingan Skuad Garuda.
Sayangnya, buntut kebakaran yang terjadi dan situasi udara saat ini tidak baik, Federasi memutuskan pertandingan Tim Merah Putih bergulir di SUGBK.
Erick Thohir pun meminta maaf kepada semua pihak, termasuk penggemar Timnas Indonesia dari Sumsel atas keputusan pemindahan venue pertandingan.
Menurutnya, keputusan ini menjadi solusi terbaik.
Tidak ada maksud dari PSSI untuk tidak menepati komitmen.
Apalagi tak mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah mempersiapkan diri agar Sumsel bisa menjadi tuan rumah yang bagus.
Pria berusia 52 tahun itu meminta maaf karena situasi di Palembang memang tengah tidak bersahabat dan PSSI tak bisa memaksakan kondisi alam.