BACA JUGA:Tantangan Mahasiswa Syariah dan Hukum, Berpikir Moderat dalam Menjawab Masalah Hukum
Ubi jalar tersebut dikupas dan diiris tipis menggunakan pisau tajam, lalu irisan ubi jalar direndam dalam air garam selama beberapa saat untuk menghilangkan getahnya.
Kemudian digoreng dengan minyak kelapa secukupnya hingga renyah.
Keripik tersebut dilumuri gula dan pasta cabai sehingga memberikan rasa manis, pedas, dan pedas.
Keripik Sanjai yang juga dikenal sebagai keripik sanjay dan karupuak sanjai ini adalah jajanan populer di Indonesia dan biasa disebut keripik singkong, namun versi Minang adalah yang paling populer.
BACA JUGA:Alhamdulillah! 2 BLT Rp900.000 Cair Lebih Cepat Oktober Nanti, Bagi 10 Juta Pemilik KK
Ada tiga jenis kripik sanjai: varian polos yang hanya diberi garam sebagai penyedap rasa, varian rasa manis yang dilapisi gula aren, dan varian paling terkenal yaitu keripik sanjai balado yang manis pedas, dan pedas.
Keripik Sanjay bukan hanya sekedar makanan ringan, tetapi juga merupakan simbol dari kekayaan budaya Nagari Minang.
Makanan ini menjadi ikon kuliner yang memperkaya warisan budaya Indonesia.
Meskipun keripik singkong biasa disebut keripik singkong di Indonesia versi Minang, Keripik Sanjai merupakan varian keripik singkong yang paling populer di Indonesia.
BACA JUGA:Segera Cairkan Dana Bansos PKH Rp750 Ribu dan BPNT Rp600 Ribu, Sebelum Lewat Tanggal Ini!
BACA JUGA:Mau Nikah dengan Gadis Suku Bugis? Siapkan Uang Panai, Besarannya Bikin Tersenyum
Popularitas Keripik Sanjai, khususnya varian Balado turut andil terhadap tumbuhnya peluang bisnis di Sumatera Barat khususnya bagi produsen lokal.
Sebagai hidangan khas budaya Minangkabau, Keripik Sanjai secara tradisional disajikan pada acara-acara seremonial untuk menghormati para tamu selama acara perayaan.
Tidak ada acara khusus dimana Keripik Sanjai menjadi jajanan wajib dalam budaya Minangkabau.