100 Km dari Denpasar, Kampung Unik di Bali, Penduduknya Bisu Tuli, Akibat Kutukan?

Kamis 12-10-2023,04:13 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Citra Utama

Bahasa tubuh atau bahasa isyarat mesti digunakan lantaran sebagian besar penduduk desa ini merupakan tuna rungu wicara atau tuli dan bisu.

Bahkan saking banyaknya warga yang berada dalam kondisi tuli dan bisu, Desa Bengkala sampai dijuluki sebagai Desa Kolok. 

Dalam Bahasa Bali, Kolok berarti tuli dan bisu.

Tentunya timbul pertanyaan mengapa sebagian besar penduduk Desa Kolok bisu dan tuli. 

BACA JUGA:Kampung Unik di Yogyakarta: Warga Dilarang Bikin Pagar, Rupanya Ini Alasannya

Dikutip dari laman rri.co.id, terdapat mitos bahwa banyaknya penyandang tunarungu dan tunawicara di Desa Bengkala karena kutukan dari Sri Maharaja Jayapangus.

Ia adalah Raja Bali dari Dinasti Warmadewa yang memerintah pada 1178-1181 M.

Dari Prasasti Bengkala yang belum diketahui angka pastinya disebutkan, masyarakat Desa Bengkala melakukan aksi mogok bicara dan mogok kerja sebagai perlawanan atas para petugas memungut pajak karena dianggap sewenang-wenang.

Aksi warga desa itu membuat kerajaan marah. 

Sampai akhirnya Sang Raja mengutuk Desa Bengkala. 

Warganya akan mengalami bisu hingga 1.000 tahun.

Tentunya ini hanyalah mitos. 

Penelitian ilmiah pernah dilakukan oleh seorang peneliti dari Universitas Achipelago, John Hinan. 

Ia mengambil sampel darah 200 warga Desa Bengkala pada 1993.

Hasilnya, diketahui kondisi tunarungu para warga desa itu karena genetik dan keturunan, dengan perincian 24 perempuan dan 20 laki-laki.

Penelitian lainnya juga menyebut, ditemukan adanya gen Resesif DFNB3 yang membuat 1 dari 30 bayi mengalami kondisi bisu dan tuli.

Kategori :