Kapal ini memiliki pemisah kompartemen, dengan dinding vertikal yang tidak ada atau lebih pendek dari standar.
Hal ini menyebabkan air dapat dengan mudah menyebar ke kompartemen lain, saat ada kebocoran pada satu kompartemen.
3. Kurangnya kapal penyelamat
BACA JUGA:2 Kampus Negeri di Indonesia Ini Terima Siswa SMK Masuk Jurusan Kedokteran, Cek Syaratnya Disini!
BACA JUGA:Mengungkap Khasiat Luar Biasa 5 Batu Akik, Lebih dari Sekadar Perhiasan
Titanic memiliki jumlah sekoci penyelamat yang jauh di bawah kapasitas maksimalnya.
Kapal ini hanya dilengkapi dengan 20 sekoci penyelamat, padahal kapasitasnya seharusnya 48 sekoci.
Hal ini mengakibatkan kurangnya kapasitas evakuasi para penumpang dan kru saat terjadi bencana.
4. Keterlambatan respons
BACA JUGA:Berjuluk Swiss Van Java, Gunung Terpopuler di Jawa Barat Ini Miliki 5 Kawah yang Aktif
BACA JUGA:Netizen Irak Anggap Enteng Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Setelah Titanic mengirimkan panggilan darurat melalui telegraf tanggapan dari kapal-kapal terdekat terlambat.
Kapal terdekat RMS Carpathia membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk mencapai lokasi tenggelamnya Titanic.
Keterlambatan ini menyebabkan banyak nyawa yang tidak dapat diselamatkan.
5. Pengabaian peringatan gunung es
BACA JUGA:Siap-siap Bansos Cair Lagi untuk Satu Bulan Mulai Disalurkan Besok, Segini Kuota Penerimanya