Dampak buruk ketika tidak sarapan juga akan menyasar ke salah satu organ vital di dalam tubuh kita, yaitu jantung. Melewatkan sarapan akan meningkatkan risiko terjadinya kematian akibat jantung sebesar 87 persen dibandingkan seseorang yang mengonsumsi sarapan.
Penelitian telah dilakukan di Amerika Serikat dengan mengajak 6.550 individu dari usia 40 sampai 75 tahun, yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara seringnya sarapan dengan kematian akibat penyakit jantung di usia 18-23 tahun.
Maka, hasil dari penelitian itu sebanyak 59 persen indiviu melakukan sarapan, 25 persen kadang-kadang, 11 persen jarang dan 5 persen tidak pernah sarapan.
Dan individu yang melewatkan sarapan akan mengalami peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Resep Ekonomis Anti Gagal! Dadar Gulung Pisang Coklat Keju, Anak-anak Pasti Suka
Sedangkan individu yang tidak pernah sarapan akan memiliki energi sebesar 14 persen lebih rendah dibandingkan individu yang menjalani sarapan.
4. Peningkatan hormon stres
Di dalam tubuh manusia terdapat hormon stress yang dinamakan kortisol, hormon ini akan meningkat pada seseorang yang melewatkan sarapan.
Kondisi ini terjadi karena tubuh mempertahankan kadar glukosa dalam darah. Hal ini menyebaban resistensi insulin dan membuat seseorang akan lebih lapar sepanjang hari.
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias Paling Cocok Diletakkan di Ruangan Keluarga, Memberi Kesan Tenang dan Nyaman
Hormon kortisol berada di dalam tingkat tertingginya pada jam 7 pagi. Selain itu, kortisol bertugas untuk membantu tubuh mengolah gula dan lemak yang nantinya akan dijadikan energi.
Apabila kamu melewatkan sarapan maka kadar kortisol akan terus meningkat dan membuat kamu menjadi mudah gelisah dan stres.
Kamu harus sarapan pagi untuk menyeimbangkan hormon ini kembali ke kadar normalnya.
5. Resiko peningkatan berat badan
BACA JUGA:Fakta Menarik Buah Apel Bermanfaat Untuk Menahan Rasa Kantuk, yuk Simak Ulasannya!
Jika kamu berniat untuk menurunkan berat badan dengan melewatkan makanan, maka niat kamu salah besar.