LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Suku Anak Dalam (SAD) Sungai Kijang, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki pengetahuan dan keterampilan sendiri mengenai jenis, cara pengolahan dan organ yang digunakan dari tumbuhan untuk obat anti diabetes.
Hal itu terungkap saat dilakukan penelitian dosen yang didanai oleh DRTPM Kemendikbud Ristekdikti yang dilaksanakan selama dua bulan di SAD Desa Sungai Kijang.
Ketua Penjalan program, Fitria Lestrai, MPd didampingi Yuli Febrianti, M.Pd.Si, Ivoni Susanti, M.Pd.Si mengungkapkan, program tersebut melibatkan kepala desa, perangkat desa dan masyarakat Desa Sungai Kijang.
"Tujuan supaya masyarakat umum mengetahui tentang jenis, cara pengolahan dan organ yang digunakan sebagai tumbuhan obat oleh warga SAD Sungai Kijang," ujarnya.
BACA JUGA:Kabupaten Garut Dilanda Gempa Bumi 5,6 M, Getaran Terasa Hingga Tasikmalaya
Diungkapkannya, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa sumber pengobatan utama dari Suku Anak Dalam Sungai Kijang berasal dari organ berupa akar dengan cara pengolahan terbanyak dengan direbus.
"Adapun jenis tumbuhan yang ditemukan sebanyak 14 jenis, yaitu Marasi, Tanaman Risih, Akar Timah, Pasak Bumi, Kratom, Akar Kuning, Sekubung, Mendururat, Kemeran, Lentemuan, Gairah, Bayam Okinawa, Kerisan, dan Gembili," bebernya.
Dia berharap, melalui program tersebut, informasi terkait tumbuhan obat oleh Suku Anak Dalam Sungai Kijang ini dapat tersebar luas bagi masyarakat umum.
"Harapannya dapat meminimalisir penggunaan obat-obatan kimia yang jika digunakan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek negatif," pungkasnya. (*)