Lalu, apa makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat di kampung unik di Jawa Barat ini? Berikut ulasannya.
Kampung Cireundeu merupakan pemukiman warga di Cimahi yang masih melestarikan budaya nenek moyang mereka di tengah derasnya kemajuan zaman.
Luas kampung ini sekitar 64 hektare dan terbagi menjadi dua bagian.
Lahan seluas 60 hektare untuk pertanian dan 4 hektare lagi untuk permukiman.
Kampung Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi Selatan.
Masyarakat di sini sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani.
Lebih tepatnya petani ketela.
Dikutip dari akun YouTube Angelick Vaulina, Jumat 20 Oktober 2023, Kampung Adat Cirendeu diketahui telah ada sejak abad ke-16.
"Tidak banyak dokumen tentang Kampung Cireundeu, begitupun cerita dari leluhur kampung. Tapi leluhur kampung ini menyatakan, kampung Cireundeu telah ada sejak abad ke-16," ujar Kang Jajag seorang warga kampung adat Cireundeu, yang diberikan kepercayaan oleh sesepuh menjadi penerima tamu.
BACA JUGA:3 Km dari Pusat Kota Surabaya, Ada Kampung Kuno Bekas Kerajaan Mataram, Seperti Kembali ke Masa Lalu
Selanjutnya, Kang Jajag menuturkan pada 1918, ada seorang leluhur bernama Mama Ali yang memiliki cita-cita kuat untuk merdeka karena dia merasa masa itu masyarakat desa tengah dijajah.
Wanita tersebut kemudian mengajak masyarakat berhenti makan nasi dan menggantinya dengan singkong. Mengapa demikian?
Menurutnya, penjajah menguasai sumber makanan terutama beras.
Apabila beras dikuasai, maka rakyat akan banyak yang kelaparan, sehingga tidak mampu untuk berjuang.
Kemudian, pada 1924, ditemukan teknologi oleh ibu Omah Asnamah, sehingga singkong bisa menjadi nasi seperti sekarang atau yang disebut juga dengan RASI atau beras singkong.