“Fakta 400.000 unit dari 1,6 juta unit terjual dalam seminggu terakhir bukti bahwa indikator potensi ini,” dilansir dari laman Gizmochina, Minggu 22 Oktober 2023.
BACA JUGA:5 Tanggal Lahir Ini Selalu Jadi Pemenang Dalam Menggapai Kesuksesan, Cek Tanggal Lahirmu!
BACA JUGA:Pengen Punya iPhone 15 Pro Max, Ternyata Segini Harganya!
Seperti diketahui, smartphone pabrikan China yakni Huawei Mate 60 Pro diluncurkan pada akhir Agustus lalu, Ponsel pintar ini dipenuhi dengan berbagai fitur yang mempesona.
Dengan menggunakan teknologi jaringan 5G yang membuat otoritas Amerika Serikat (AS) panik.
Bahkan Pemerintahan Joe Biden menuduh Huawei telah melanggar sanksi perdagangan.
Dan mereka (Huawei) telah menggunakan teknologi dari AS secara diam-diam untuk mengembangkan chip 5G untuk smartphone Mate 60 Pro.
BACA JUGA:Salah Satu Stadion Terbesar di Dunia, Ikon Sejarah Olahraga Indonesia, Kapasitasnya 80.000 Penonton
BACA JUGA:Pemerintah Bangun Jalan Tol Baru di Jawa Barat - DKI Jakarta, Dana Investasinya Rp21,26 Triliun
Namun justru belakangan tuduhan dari Joe Biden tersebut terbukti salah kaprah.
Pasalnya, chip tersebut merupakan rancangan internal dari divisi Huawei sendiri dan diproduksi oleh pabrikan lokal SMIC.
Sejak awal diluncurkan di China, ponsel pintar ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat China.
Bahkan, Ponsel pintar ini sempat habis terjual dan baru kembali tersedia di pertengahan September lalu.
BACA JUGA:4 Alasan Indonesia Harus Bela Palestina, Ini Kata Korlap Aksi Bela Palestina Unsri
BACA JUGA:Sambal Bacang Ala Emak-emak di Empat Lawang, Ini Cara Buatnya, Dijamin Pedasnya Nampol
Dengan pencapaian positif dan cukup fantastis ini membuat Huawei mematok target yang cukup tinggi.