Pandangan ini tercermin dalam pendekatan pendidikan yang diterapkan oleh Belanda di Indonesia.
Bahasa Belanda sebagian besar diajarkan hanya kepada sejumlah kecil penduduk pribumi, yang dipandang sebagai 'intelektual' atau memiliki jabatan penting.
Kelompok ini adalah yang terpilih untuk menerima pendidikan formal dalam bahasa Belanda.
Sementara sebagian besar masyarakat pribumi dibiarkan tanpa akses ke pendidikan berbahasa Belanda.
BACA JUGA:Cek Bansos PKH Tahap 4 yang Cair Lewat KKS, Kapan Kartu KKS Terisi Saldo?
Anggapan bahwa penduduk lokal memiliki kasta bawah membuat bahasa Belanda menjadi bahasa yang eksklusif.
Hanya terbuka bagi mereka yang dilihat oleh pemerintah kolonial sebagai 'setara' dengan penduduk Belanda.
Hal ini menciptakan pemisahan sosial dan linguistik yang kuat antara kedua kelompok ini.
Dan menyulitkan perkembangan berbicara bahasa Belanda di kalangan penduduk pribumi.
BACA JUGA:Alhamdulillah Bansos BPNT Tahap 5 Cair, KPM Dapat Uang Tunai Rp400.000, Cek Statusmu Sekarang!
2. Tujuan utama Belanda satang ke Indonesia adalah eksploitasi
Salah satu alasan utama Belanda menjajah Indonesia adalah untuk mengambil keuntungan ekonomi dari tanah dan sumber daya alamnya.
Dengan motivasi eksploitasi ini, bahasa Belanda digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Bahasa ini digunakan dalam administrasi kolonial, hukum, dan perdagangan, serta dalam pengelolaan ekonomi dan budaya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan bahasa Belanda, dalam konteks ini tidak diarahkan untuk mendukung pendidikan, atau perkembangan intelektual masyarakat pribumi Indonesia.