Salah satunya karena dekat dengan puncak Gunung Jaya Wijaya.
Selain itu, Kota Mulia memiliki curah hujan yang tinggi setiap tahunnya.
Pada tahun 2021, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk distrik Mulia mencapai 35.884 jiwa, dengan kepadatan 1.435 jiwa/km² .
Sementara suku asli yang berada di Puncak Jaya ialah suku Dani (Lani), kemudian suku Damal, Dawa, Wano, Nduga, dan suku Turu.
Ada juga beberapa suku pendatang dari daerah lain di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, mayoritas penduduk di distrik Mulia beragama Protestan yakni mencapai 93,09 persen dan katolik 2,10 persen.
Sebagian lagi beragama Islam, yakni mencapai 4,79 persen, Hindu 0,01 persen, dan Budha 0,01 persen.
Dinginnya di kota ini mengalahkan Pegunungan Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA:5 Daerah Terdingin di Sumatera Selatan: Pastinya Bukan Palembang Juaranya, Melainkan Kota Wisata Ini
Untuk menjangkau kota ini menggunakan transportasi udara, yakni pesawat.
Terdapat bandara kecil untuk pesawat kecil yang hanya bisa menampung 9 orang saja.
Bandara ini melayani penerbangan ke Jayapura dengan waktu tempuh 1 jam.
Namun bila melalui darat, maka waktu tempuhnya cukup lama, yakni mencapai 16 jam.
Di kota ini, jarang sekali ditemukan rumah warga yang menggunakan bahan semen.
Kalaupun ada berbahan semen, maka hanya terlihat di perkantoran, seperti kantor desa, puskesmas, sekolah, dan gedung pelayanan sosial lainnya.