BANTING SETIR! Emiten Raksasa Batu Bara Keruk Barang Langka Ini di Riau

Ilustrasi emiten raksasa batu bara keruk barang langka di Riau-pixabay-
PALPRES.COM - Ketatnya persaingan sering kali menjadi lika liku dalam bisnis modern, salah satunya langkah spektakuler yang menjadi jalan pintas yakni banting setir berkedok inovasi.
Hal ini sebagai manuver untuk mempertahankan hidup dan matinya suatu perusahaan.
Akan tetapi, emiten tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mengepakkan sayapnya di Riau ini berhasil melampaui ekspektasi paling liar.
Bahkan mereka masih terus mengeruk hasil bumi sembari kembangkan produk pembenah tanah.
BACA JUGA:JANGAN KAGET! Harga Pasaran Uang Kertas 5 Rupiah Seri Bunga Ini Ternyata Segini
BACA JUGA:Libur Tahun Baru ke Yogyakarta Wajib Tahu Jalur Rawan Macet dan Kecelakaan, Ini Daftarnya
Kini, PTBA tengah mengandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam satu aliansi epik, yakni program riset dan pengembangan batu bara kalori rendah menjadi asam humat.
Pertanyaannya yakni apakah ini srategis jenius atau langkah putus asa?
Menyadut konten YouTube UGRG UGM, dketahui bahwa tim penelitian dari Unconventional Geo-Resources Research Group (UGRG) Fakultas Teknik UGM sudah merilis produk asam humat dan asam fulvat dari hasil ekstraksi batu bara berperingkat rendah dari PTBA IUP Peranap.
Ferian Anggara selaku pimpinan UGRG UGM sudah merilis hasil riset awalnya dengan tim.
BACA JUGA:Berapa Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Kelas Rawat Inap Dihapus?
BACA JUGA:Begini Cara Dapat Diskon Listrik 50 Persen dari PLN Selama 2 Bulan, Siapkan Persyaratannya
Disebutkannya, bahwa batu bara dengan kalori rendah di IUP Peranap ini mempunyai kandungan asam humat berkualitas tinggi.
Peluncuran prototipe asam humat ini sudah dilakukan PTBA dan URGR UGM di IUP Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau pada 12 Desember 2024.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: