Warga suku Samin sendiri sudah terbiasa berjalan kaki ketika mengunjungi suatu tempat dengan berjalan kaki.
Pengalaman orang penduduk suku ini saat berpergian menuju Rembang di tengah jalan ada bus yang berhenti di dekatnya lalu sang kondektur mengajaknya naik orang Samin itu pun naik namun di akhiran.
Mengapa dimintai ongkos oleh kondektur karena tidak punya uang dia diminta turun oleh kondektur di pinggir jalan seorang penumpang pun menawari untuk membayarkan ongkos bus.
BACA JUGA:4 Suku dengan Biaya Pemakaman Termahal di Indonesia, Nomor 4 Termahal di Dunia
Namun orang Samin tersebut menolak Dengan mengatakan Lebih baik jalan kaki karena tidak ada yang mengajak bertengkar.
5. Rasa Kemanusiaan yang Tinggi
Suku ini mempunyai rasa kemanusiaan tinggi, apalagi warga suku ini hidupnya menyebar hingga ke berbagai desa lain yang ada di Kabupaten Blora dan daerah lain. Dalam satu desa biasanya terdiri dari 5 hingga 6 kepala keluarga.
Masyarakat suku ini memegang prinsip ononiro Mergo ningsung ono ningsung markoniro yang artinya saya ada karena kamu kamu ada.
BACA JUGA:4 Suku dengan Biaya Pemakaman Termahal di Indonesia, Nomor 4 Termahal di Dunia
Karena prinsip ini membuat orang Samin tidak mau menyakiti orang lain.
Meski demikian mereka tidak akan tinggal diam jika hak-haknya diambil.
Itulah tadi beberapa fakta tentang Suku Samin di Blora. Semoga bermanfaat*