Oleh karenanya, masyarakat kemudian membuat parit di lereng pegunungan itu yang jaraknya cukup jauh dari Kampung Legetang.
BACA JUGA:4 Bansos Cair Mulai Minggu Ini, Per KK Bisa Dapat Dana Bansos Dobel, Berikut Cara Pengajuannya!
BACA JUGA:Panama U17 Menggila! Bantai 10-0 Bhayangkara FC U-19, Ancaman Buat Timnas Indonesia U17?
Kemudian, masyarakat kembali ke kehidupan seperti biasanya, siang bekerja dan malam berpesta.
Hingga akhirnya pada suatu malam hujan turun sangat deras dibarengi suara petir dan kilat yang menyambar.
Tak lama, ada suara gemuruh besar yang terdengar hingga ke kampung tetangga.
Warga yang berada di kampung tetangga tidak berani keluar untuk mencari tahu dari mana asal suaranya.
BACA JUGA:Aroma Menggoda Rasanya Gurih Ini 7 Makanan yang Bikin Ketagihan, Bisa Boros Nasi!
Pagi hari pun akhirnya tiba, dan masyarakat yang tinggal di dekat Kampung Legetang dikejutkan dengan keadaan daerah tersebut.
Tanpa ada yang tersisa sedikitpun, Kampung Legetang hilang dalam semalam ditelan oleh tanah.
Bencana tersebut diduga akibat longsor dari puncak Gunung Pangamun-amun.
Namun, lokasi gunung tersebut sangat jauh dari Kampung Legetang di daerah Dieng.
BACA JUGA:Jangan Tidak Tahu! Ini 3 Manfaat Suntik Botok Beserta Efek Sampingnya
BACA JUGA:Ada Mie Goreng Rasa Strawberry? Bikin Ngantri Pembeli Karena Keunikannya, Ini Lokasinya
Cerita lainnya juga menyatakan bahwa longsor dari puncak Gunung Pangamun-amun itu seperti dipindahkan tepat diatas Kampung Legetang.