Kisah Sahabat Rosulullah yang Jasadnya Dimandikan Malaikat

Minggu 12-11-2023,17:02 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pada saat itu perang tengah berkecamuk di Madina, dimana pasukan muslimin menjaga pos-pos tertentu di Madinah dan bersiap menghadapi serbuan pasukan Abu Sofyan.

Mengetahui esok paginya kaum muslimin bakal menghadapi pasukan musuh kafir Quraisy dalam perang Uhud, seorang pemuda bernama Hanzalah pada malam harinya melakukan prosesi pernikahan seorang wanita bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul.  

Sebagai seorang suami, Hanzalah pun meminta izin kepada baginda Rosulullah SAW untuk menemani istri yang baru dinikahinya. 

Pada saat itu, Hanzhalah sendiri tidak tahu apakah keputusannya untuk menemani Isterinya itu merupakan awal atau akhir dari pertemua mereka berdua. 

BACA JUGA:Fakta Menarik: Benarkah Minum Teh Bis Memicu Anemia? yuk Simak Ulasannya

Rasulullah SAW pun memberinya izin kepada Hanzhalah untuk menginap malam itu bersama pengantin yang baru ia nikahi.

Menjelang fajar, Hanzalah mendengar panggilan berperang menggema di seluruh langit Madinah, terdengar sayup-sayup seorang yang berseru dan mengumandangkan panggilan perang. Suara itu semakin keras dan semakin keras. 

Karena pada saat itu Abu Sofyan bersama pasukannya sudah berbaris diluar Kota Madinah dan bersiap untuk menyerang pasukan kaum muslimin.

Tanpa banyak berpikir,  Hanzhalah langsung mengambil zirah dan pedangnya, dia lalu keluar dan berjalan menuju medan perang, diiringi doa istrinya.

BACA JUGA:5 Jenis Burung Perkutut Katuranggan yang Memiliki Ciri di Kepala dengan Tuah Istimewa, Segera Cek Peliharaanmu   

Seruan perang untuk menghalau pasukan Abu Sofyan ternyata membuat Hanzalah lupa mandi wajib, dalam keadaan junub dia pun segera bergabung dengan Pasukan Rasulullah. 

Dalam perang perang Uhud tersebut, Rasulullah SAW mengkomandoi untuk bertahan sebisa mungkin menghalau serangan sembari mengarahkan panah-panah untuk menghujani pasukan Abu Sofyan. 

Pada serangan gelombang pertama, pasukan muslimin berhasil menggagalkan serangan pasukan musuh, tapi sayangnya, para pasukan pemanah tidak menghiraukan amanah Rasulullah untuk tetap berada di pos masing-masing.

Pasukan pemanah tersebut dengan sengaja turun dari perbukitan dan ikut mengumpulkan harta rampasan perang dari para pasukan kafir Abu Sofyan yang sudah mati, hal ini mengakibatkan turunnya penjagaan dan berkurangnya pengawasan beberapa sektor. 

BACA JUGA:FAKTA MENARIK, Begini loh Cara Ikan Tidur di Dalam Air

Kategori :