Mahasiswa UGM juga akan mempelajari aspek kesehatan masyarakat veteriner dan keamanan pangan yang berkaitan dengan hewan ternak.
Masa co-ass di UGM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghadapi situasi nyata dalam menangani kasus penyakit hewan.
Dengan demikian, mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari selama masa studi.
Setelah lulus, lulusan jurusan Kedokteran Hewan UGM memiliki berbagai peluang karier, termasuk menjadi dokter hewan, konsultan, atau berwirausaha di sektor peternakan.
4. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)
Kampus yang berada di Pulau Sumatera ini juga menjadi kampus yang menyediakan jurusan Kedokteran Hewan dengan akreditasi A.
Program studi ini memberikan pendidikan yang komprehensif tentang kesehatan hewan, diagnosis penyakit, serta pengobatan hewan.
BACA JUGA:Mahasiswa Harus Tahu, Cuma 1 Menit Bisa Membuat PPT Tanpa Aplikasi, Ternyata Ini Caranya!
Selain itu, mahasiswa Unsyiah juga akan mempelajari aspek penting seperti kesehatan masyarakat veteriner dan keamanan pangan.
Selama masa co-ass, mahasiswa Unsyiah akan terlibat dalam penanganan kasus penyakit hewan di lapangan, memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka secara praktis.
Setelah lulus, lulusan jurusan Kedokteran Hewan Unsyiah memiliki peluang untuk memulai karier sebagai dokter hewan, konsultan, atau berwirausaha di industri peternakan
5. Universitas Padjadjaran
BACA JUGA:Cocok Buat Mahasiswa dan Pegawai Kantoran, Ponsel Pintar Ini Jadi Andalan, Cek Spesifikasinya Disini
Jurusan Kedokteran Hewan di Universitas Padjadjaran juga menyediakan pendidikan berkualitas dengan akreditasi A.
Program studi ini mencakup pemahaman mendalam tentang kesehatan hewan, pengobatan hewan, serta pencegahan penyakit hewan.