Sehingga tak jarang ada yang menyebutnya manusia pasir.
Pasir yang digunakan pun bukan pasir biasa melainkan pasir pilihan.
Pasir pilihan yang mereka dapat berasal dari bibir pantai desa setempat.
Umumnya pasair pilihan tersebut ditempatkan di sudut kamar rumah maupun di ruang istirahat serta di dapur.
BACA JUGA:Kampung Unik di Sulawesi Selatan, Warga Menolak Pakai Listrik, Seperti Hidup di Masa Lalu
Butiran pasir dinilai tidak lengket di kulit atau tubuh meski kulit dalam keadaan basah.
Ini lantaran pasir yang memiliki warna putih gading dan kristal pasir yang sangat halus bersih mengkilap.
Sebelum digunakan pasir akan diayak untuk memastikan tidak ada batu atau benda berbahaya lain di dalamnya.
Pasir selalu dijemur agar tak basah atau lembab.
Uniknya desa ini mewajibkan warganya untuk menyediakan area tumpukan pasir dirumahnya terlebih sebagai tempat tidur.
Tradisi mendorong warga desa untuk melestarikan rumah berpasir agar tetap ada.
Sekalipun di rumah mereka ada kasur busa mereka nyaris tidak pernah menidurinya.
Agar lebih nyaman mereka tetap menggunakan bantal dari kapas.
BACA JUGA:Kampung Unik di Madura, Warga Makan dan Tidur di Atas Pasir
Tujuannya ialah agar rambut mereka tetap bersih dari butiran pasir.