Dalam tradisi ini para wanita yang telah akil baligh akan berkumpul di sebuah lapangan terbuka untuk menjual makanan khas Wakatobi.
Mereka memakai pakaian khas Wakatobi yang disebut Wolio dan memakai kode.
Selama kegiatan berlangsung, musik tradisional tetap mengiringi yang mana kaum laki-laki belum menikah wajib hadir dan dibolehkan membeli makanan maupun minuman yang dijual oleh gadis-gadis tersebut.
Nantinya, ketika terjadi transaksi jual beli, disanalah lelakinya diharapkan berkenalan dan kalau serius boleh mendatangi rumah gadis itu.
BACA JUGA:Mengenal Beragam Tradisi Unik Suku Batak, Mulai dari Sigale-gale Hingga Mangulosi
Kabuenga sudah ada sejak dahulu kala konon sejak masa keemasan kerajaan Buton.
Kira-kira bila dihitung tradisi ini pun sudah berusia ratusan tahun lalu.
Selain itu mencari jodoh unik pun bukan hanya di Kabupaten Wakatobi.
Seperti di provinsi Bali, yang mana Bali memang sudah terkenal hingga ke mancanegara akan budaya, adat istiadatnya, dan keindahan alam bak di surga.
BACA JUGA:Ini 2 Tradisi Unik di Kecamatan Tebing Tinggi, Salah Satunya Mulai Jarang Dilakukan
Tradisi itu bernama omed-omedan atau ciuman massal yang merupakan tradisi cari jodoh yang paling dikenal luas di Indonesia.
Tradisi ini dilakukan oleh muda-mudi dari umur 17-35 tahun belum menikah.
Wanita yang sedang datang bulah tidak boleh ikut dalam tradisi ini dengan tujuan untuk menjaga kesucian tradisi kabuenga.
Ritual-ritual ini dimulai dengan sembahyang setelah ritual tersebut selesai lelaki dan perempuan akan memisahkan diri sehingga membentuk kelompok lelaki dan perempuan.
Setelah itu, 2 kelompok akan menggendong salah satu anggotanya menjadi wakil dari kempok yang ada.