JAKARTA, PALPRES.COM - Dalam interaksi sosial banyak yang memiliki circle pertemanan atau kelompok pertemanan, karena menyukai hoby yang sama, sama-sama perokok, atau merasa cara berpikir yang sama.
Satu sisi ada orang berusaha mengubah style hidupnya demi masuk dalam satu circle pertemanan.
Namun disisi lain, ada orang yang tidak dianggap atau ditolak untuk masuk circle pertemanan.
Channel Satu Persen-Indonesian Life School di YouTube menyebutkan bagi sebagian orang circle pertemanan merupakan hal yang penting.
BACA JUGA:SP2D Keluar! 3 Bansos Kemensos Cair via Pos di Tanggal Ini, Tunggu Undangannya Ya
BACA JUGA:Kemensos Bagikan Modal Usaha Bagi Pemilik UMKM Mulai dari Rp5.000.000, Ini Syarat Dapatnya!
Sampai-sampai ada yang mengubah lifestyle untuk mengubah kebiasaan hingga mengubah mindset, demi bisa masuk ke circle tertentu.
Misalnya ada yang memaksa untuk beli sesuatu, misalnya beli mobil mewah, padahal nyicilnya setengah mati.
Ada juga yang membeli handphone mahal tapi KW, meski harus minjam uang untuk membelinya, hanya untuk mengikuti lifestyle circle pertemanan yang diinginkan.
Lalu timbui pertanyaan dasar, yakni mengapa di dunia ini ada yang namanya circle dan apakah sepenting itu?
BACA JUGA:SIAP-SIAP! 3 BLT Cair di Kantor Pos Mulai Minggu Depan, Cek Daftar Penerimanya
BACA JUGA:18,8 Juta KPM Berbahagia, Selain Dapat Bansos BPNT Juga Ada BLT Tambahan Cair November Ini
Sebenernya secara psikologi, namanya manusia merupakan makhluk sosial atau social proximity effect.
Intinya kalau misalnya kita memang cocok sama orang-orang yang bakal jadi circle mereka, dan habit temen kita, dan habit kita juga itu bakal menjadi habit circle tersebut.
Jadi semakin sering menghabiskan waktu dan semakin cocok, semakin besar juga kemungkinan kita bakal jadi bagian circle pertemanan.