3. Gigi Runcing Suku Mentawai, Kalimantan
Tradisi gigi runcing adalah tradisi yang dilakukan oleh perempuan suku Mentawai, yang sudah dewasa dan bertujuan untuk kecantikan.
Dalam masyarakat Mentawai, standar kecantikan seorang perempuan diukur dari telinganya yang panjang, tubuh yang dihiasi tato, dan giginya yang runcing.
BACA JUGA:Serba Mewah! Ini 7 Pakaian Adat Sumatera Selatan, Aksesorisnya Super Elegan
Mereka percaya bahwa gigi yang runcing menandakan perempuan yang dewasa serta dapat memberikan kebahagiaan dan kedamaian.
Selain sebagai simbol kecantikan, tradisi ini juga menjadi simbol keseimbangan antara tubuh dan jiwa.
Proses peruncingan gigi dilakukan dengan alat tradisional yang terbuat dari besi atau kayu yang sudah diasah.
Meskipun proses ini sangat menyakitkan, para perempuan Suku Mentawai masih terus melanjutkan tradisi gigi runcing.
BACA JUGA:7 Gunung Tertinggi yang ada di Indonesia, Papua Mendominasi, Salah Satunya Tertinggi di Dunia
Karena mereka percaya bahwa kecantikan dapat memberikan kebahagiaan yang hakiki.
4. Kebo-keboan, Banyuwangi
Kebo-keboan adalah sebuah upacara adat yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan wujud rasa syukur masyarakat Suku Osing terhadap hasil panen yang mereka terima.
Upacara ini juga dilakukan untuk membersihkan desa dengan tujuan seluruh warga desa diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala penyakit, marabahaya, dan ancaman lainnya.
BACA JUGA:3 Desa Wisata di Indonesia yang Asri dan Menakjubkan, Ada yang Dijuluki Negeri Diatas Awan
Istilah 'Kebo-Keboan' berasal dari bahasa daerah setempat yang merujuk pada tiruan atau replika kerbau.
Pemilihan kerbau sebagai simbol dalam tradisi ini dilakukan karena kerbau adalah binatang yang erat kaitannya dengan aktivitas pertanian di sawah.