Terdapat dua desa di Banyuwangi yang masih melestarikan tradisi Kebo-Keboan, yaitu Aliyan dan Alasmalang.
Tujuan dan fungsinya sama, yang membedakan adalah alur penyajiannya.
BACA JUGA:Ini Keris Tertua di Dunia, Warisan Budaya Indonesia yang Ada di Belanda
Di desa Aliyan, semua ritual masih dijalankan sesuai dengan aturan adat, sementara di desa Alasmalang.
Kebo-Keboan diadakan sebagai tiruan dengan tujuan untuk keperluan pariwisata.
Ritual adat Kebo-Keboan ini dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan terhadap penyebaran penyakit.
Dan sebagai doa kepada Tuhan agar memberikan keselamatan serta menjauhkan masyarakat dari segala gangguan dan cobaan yang mungkin menghampiri.
BACA JUGA:5 Tarian Tradisional Indonesia yang Mendunia, Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
5. Tradisi Bakar Batu, Papua
Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua, khususnya di Pegunungan Papua yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur, kelulusan, dan bersilaturahmi.
Ritual ini dilakukan dengan memasak menggunakan batu panas yang dimasukkan ke dalam lubang kecil.
Lalu disusun dengan daging babi, umbi-umbian, dan sayuran, dan dibiarkan hingga matang.
Setelah dimasak, semua anggota suku berkumpul dan membagi makanan untuk dimakan bersama di lapangan tengah kampung, sehingga bisa mengangkat solidaritas dan kebersamaan rakyat Papua.
Tradisi Bakar Batu juga digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung, seperti bupati, Wali Kota, Gubernur, Presiden, dan tamu penting lainnya.
Dalam beberapa kasus, daging babi dapat diganti dengan daging ayam, bebek, domba, atau kambing, terutama saat menyambut tamu muslim.