Cinta kepada Allah dan Rasulullah Harus Lebih Tinggi dari pada Sesama Manusia? Ini Penjelasannya

Selasa 21-11-2023,10:25 WIB
Reporter : Hendra Djamal
Editor : Sulis Utomo

Karena dia melakukan sesuatu itu “atas nama cinta”.  

BACA JUGA:Cek ATM Sekarang! Ada Bansos Tambahan Rp400 Ribu Cair di KKS untuk KPM BPNT Murni

BACA JUGA:Simak 2 Cara Dapat Bansos dari Kemensos RI, Daftar Cuma Modal KK

Kita yang nonton bilang begini,” Bodoh sekali, amat dia mau-maunya dia mati gara-gara pacarnya. 

Padahal pacarnya mati, dia bisa cari lagi “. 

Hal itu terlepas bahwa pacaran bener atau salah, tapi orang-orang melakukan hal-hal itu “atas nama cinta”.  

Bagi ustad Felx hal itu itu benar-benar aneh dan tidak masuk akal masuk akal, karena berkorban demi sesama manusia, melebihi berkorban untuk dirinya sendiri. 

BACA JUGA:6 Manfaat Es Batu dan Cara Menggunakannya untuk Perawatan Kulit Wajah

BACA JUGA:Keistimewaan 4 Batu Akik Termahal, Jadi Koleksinya Para Sultan, Kamu Tahu?

Namun ketika kita cinta kepada orangtua, itu merupakan perbuatan yang diperintah Allah SWT. 

Karena orangtua telah sangat berjasa, mengurusi kita sejak kecil hingga mengantarkan kita ke pernikahan. 

Bila cinta kita begitu besar kepada sesama manusia, maka semestinya nilai cintai juga lebih beesar kepada yang menciptakan manusia termasuk menciptakan diri kita sendiri. 

Dialah Allah SWT. 

BACA JUGA:Ide Jualan Cukup 3 Bahan! Ini Dia Cilor Indomie Dijamin Laris Manis

BACA JUGA:5 Makanan Khas Paling Enak di Bengkulu, Satu Diantaranya Pernah Dicicipi oleh Ir Soekarno, Bisa Tebak?

Kita juga sepatutnya cinta kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah, karena berkat langkah beliau yang menunaikan amanah dari Allah SWT untuk mendakwakan Islam, maka kita memeluk agama Islam, agama yang menjadi rahmatan lil’alamin. 

Kategori :