Penjual dan Pengrajin di Lubuklinggau Berharap Pamor Batu Akik Kembali Hidup di Indonesia

Jumat 24-11-2023,06:29 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

Dia mengaku sekarang ini lebih menjajikan bekerja sebagai buruh bangunan ketimbang menjual bahan batu akik, tapi dia memerediksi fenomena batu akik bakal kembali naik seiring waktu.

BACA JUGA:Batu Akik Kalimaya Indonesia, Pesona Keindahannya Diakui Dunia

BACA JUGA:Mengungkap Arti Tersembunyi di Balik Mimpi tentang Batu Akik, Benarkah Pertanda Baik Akan Datang? 

"Inshaa Alloh batu akik kembali booming, jadi rizki bisa kembali lancar dari menjual bahan batu akik, kita do'akan saja sama-sama," pintanya. 

Hal sama dirasakan sejumlah tukang asah batu akik lambat laun mulai gulung tikar, hanya ada beberapa saja pengasah batu akik yang masih bertahan mengharapkan para pelanggan tetap mengasah bahan batu akik miliknya. 

Ketika batu akik sedang booming sekitar 1 tahun lalu, tukang asah batu akik minimal mengantungi upah bersih Rp. 300 ribu perhari. 

Pundi-pundi rupiah tersebut mereka dapatkan dari upah mengasah batu cincin Rp 25 ribu perbuah dan liontin Rp 40 ribu perbuah, tapi kini mereka banting harga sampai Rp 10 ribu percincin.

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Inilah 4 Batu Akik Penolak Bala dan Penarik Rezeki

BACA JUGA:12 Jenis Batu Akik dan Permata yang Cocok Dengan Bulan Kelahiran Anda

"Dulu dapat mengantungi uang sekitar Rp 500 ribu perhari dari mengasah batu akik, tapi sekarang hanya sekitar Rp 100-200 ribu perhari," ujar Budi (41), salah seorang pengasah batu akik di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau.

Langganan asah batu akiknya minimal 5 orang yang minta diasahkan bahan batu akiknya menjadi liontin dan cincin.

"Kami hanya berharap kecintaan masyarakat terhadap batu akik kembali naik supaya mata pencarian kami dapat terus berlangsung dengan baik," pintanya. (*)

 

Kategori :