Dia sering menggunakan sudut pandang orang pertama untuk memperlihatkan pikiran dan perasaan karakternya secara mendalam.
Karya-karyanya juga terkenal dengan adanya dialog filosofis yang menggali isu-isu eksistensial dan moral.
Dostoevsky adalah salah satu tokoh penting dalam sastra Rusia dan dianggap sebagai salah satu penulis terbesar dalam sejarah.
Karyanya menjadi inspirasi bagi banyak penulis dan pengaruhnya dalam sastra terus dirasakan hingga hari ini.
BACA JUGA:Sejarah Penemuan Rokok di Dunia, Awalnya Untuk Keperluan Medis
Fyodor Dostoevsky lahir dalam keluarga petit-bourgeois Rusia yang religius.
Ayahnya adalah seorang dokter dengan prinsip yang kuat, sementara ibunya merupakan perempuan yang bijaksana dan berpendidikan tinggi.
Kedua orang tua Dostoevsky sangat mempengaruhi kehidupannya, termasuk keyakinan agamanya yang mendalam.
Karier sastra Dostoevsky dimulai pada awal 1840-an ketika ia mulai menerbitkan cerpen-cerpennya di majalah sastra.
Namun, kesuksesan besar pertamanya datang dengan novel "Poor Folk" (Orang Miskin) pada tahun 1846.
Novel ini mengangkat tema kemiskinan, cinta, dan penderitaan moral, dan menunjukkan kecerdasan sastranya yang unik.
Namun, pada tahun 1849, Dostoevsky ditangkap karena terlibat dalam kelompok-kelompok politik yang menentang pemerintah Tsar.
Dia dijatuhi hukuman mati dan kemudian diubah menjadi kerja paksa di Siberia selama empat tahun.
Pengalaman ini mempengaruhi karya-karya selanjutnya, di mana Dostoevsky menggambarkan ketegangan moral dan perjuangan batin para tokohnya.
Setelah dibebaskan, Dostoevsky mengalami masa perjuangan hidup yang sulit dan sering kali terjebak dalam utang.
Namun, dia tidak pernah kehilangan semangatnya dan terus menulis.