Karena berada jauh dari pusat kota, tidak ada aliran listrik yang mengaliri kampung ini, sehingga penduduknya masih menggunakan panel surya untuk bisa menghidupkan lampu.
BACA JUGA:Liburan Akhir Tahun Wajib Ke Pulau Bangka, 5 Wisata Pantai Tarif Masuknya Murah Banget
BACA JUGA:Hutan Paling Angker di Kabupaten Garut, Tapi Menyimpan Keindahan Alam yang Luar Biasa, Bisa Tebak?
Bukan hanya kesulitan listrik, penduduk di Kampung Sekalus ini juga mengalami kesulitan dari segi akses jalan.
Hal inilah yang kemudian membuat warga di kampung ini menjadi terisolir.
Apabila tidak ada keperluan mendesak atau penting, penduduknya jarang sekali menuruni hutan dan keluar dari perkampungan.
Kampung Sekalus ini masih masuk ke dalam wilayah lereng Pegunungan Wilis sisi utara, akses jalannya tentu saja tidak semulus jalanan yang ada di perkotaan.
Jalanan di sepanjang Kampung Sekalus masih didominasi oleh bebatuan makadam dan tanah yang kanan kirinya dipenuhi semak belukar.
Dari jalan desa terakhir, untuk bisa sampai ke kampung ini diperlukan berkendara sejauh 5 kilometer melintasi kawasan hutan lebat.
Berbagai jenis pohon tumbuh dengan sangat rimbun dan tinggi di sepanjang jalan, membuat suasana di sepanjang jalan terasa sangat alami dan asri.
Penduduk di kampung ini telah terbiasa menjalani kehidupan tanpa adanya aliran listrik dan barang-barang elektronik.
BACA JUGA:Komplit Banget! Begini Cara Masak Resep Tahu Campur Kuliner Khas Lamongan yang Paling Enak
Jangankan ponsel, untuk televisi saja mereka tidak memiliki, sebenarnya bukan karena tidak butuh.