PALEMBANG, PALPRES.COM - Perang Saudara Amerika, yang terjadi antara tahun 1861 dan 1865, adalah konflik bersenjata antara negara-negara bagian Utara (yang dikenal sebagai Persatuan) dan negara-negara bagian Selatan (yang dikenal sebagai Konfederasi).
Konflik ini terjadi karena perbedaan pandangan mendasar antara dua wilayah tersebut, terutama dalam hal perbudakan, ekonomi, dan hak-hak negara bagian.
Salah satu penyebab utama perang ini adalah perbedaan pandangan antara Utara dan Selatan mengenai perbudakan.
Wilayah Selatan sangat bergantung pada sistem perbudakan untuk ekonomi mereka, sementara Utara semakin mengutuk dan menentang praktik tersebut.
BACA JUGA:Mengenal Nuruddin Al-Zanki, Tokoh Islam Terkemuka di Era Perang Salib
Di sisi lain, pertumbuhan industri di Utara dan kebijakan-kebijakan perlindungan dagang mendukung ekonomi mereka yang berkembang.
Perpecahan antara dua wilayah semakin memuncak dengan terpilihnya Abraham Lincoln sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1860.
Lincoln dilihat sebagai ancaman bagi institusi perbudakan di Selatan.
Sebagai respons terhadap pemerintahan yang dianggap merugikan mereka, sebelas negara bagian Selatan memutuskan untuk memisahkan diri dan membentuk Konfederasi.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abdullah bin Umar, Putra Umar bin Khattab yang Getol Ikuti Jejak Rasulullah
Konflik antara Persatuan dan Konfederasi mencapai titik puncaknya pada tanggal 12 April 1861, ketika serangan Konfederasi terhadap Fort Sumter di Carolina Selatan menjadikan perang ini menjadi resmi.
Selama empat tahun berikutnya, kedua belah pihak terlibat dalam perang yang sangat mematikan dengan kontribusi besar jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Perang ini menghasilkan beberapa pertempuran besar, seperti Pertempuran Gettysburg dan Pertempuran Bull Run, serta kampanye militer yang terkenal seperti Kampanye Vicksburg dan Kampanye Atlanta.
Pertempuran-pertempuran ini berperan penting dalam mengubah dinamika perang dan mempengaruhi keputusan strategis kedua belah pihak.
BACA JUGA:Mengulik Batu Patok di Mojokerto, Tersimpan Kisah Misteri Mahapatih Gajah Mada Ucapkan Sumpah Palapa