Menolak opsi yang tampaknya lebih mudah untuk menanamkan bola melewati dinding dan masuk ke bagian kanan gawang Mali yang tidak dijaga dan memilih untuk melepaskan tendangan rendah ke dalam tiang kiri Bourama Kone.
Seperti yang dikatakan Bouneb, ini bukanlah sebuah firasat atau perubahan pikiran di menit-menit terakhir.
"Saya merasa cukup tenang dengan hal itu dan saya tahu saya akan melakukannya.
Semua orang mengatakan kepada saya untuk mengincar sisi samping gawang, jadi saya melakukannya dan berhasil," ujarnya.
Melihat dari reaksi para pemain utama Les Bleuets pada hari itu, tidak pernah ada rasa takut.
Menghadapi kesulitan, Prancis U17 tetap berdiri teguh dan menunjukkan mental juara.
"Saya sangat menghormati para pemain Mali, yang tampil impresif dan memberikan segalanya," ujar kapten tim Kayi Sanda.
BACA JUGA:Bantu Belanda U-20 Menang Atas Prancis, Justin Hubner Batal Gabung Timnas Indonesia U-20?
"Mereka (Mali U17) bertarung dan berjuang, begitu pula kami.
Kemenangan ini adalah hadiah atas semua kerja keras yang telah kami lakukan sejak awal," ujarnya.
Saat bangkit dari ketertinggalan, Prancis U17 menunjukkan bahwa mereka memang memiliki jiwa yang besar, seperti halnya Jerman U17, tim yang mengalahkan mereka di Piala Eropa 2023.
Sehingga pertandingan final nanti seperti final ulangan Piala Eropa 2023.
BACA JUGA:Bantu Belanda U-20 Menang Atas Prancis, Justin Hubner Batal Gabung Timnas Indonesia U-20?
Prancis U17 akan melawan Jerman U17 dan membalas kekalahan pada hari Sabtu 2 Desember 2023 di Stadion Manahan Solo.
Ini merupakan pertemuan kedua tim yang memiliki kekuatan yang sama kuat dan solid.