Dimana tradisi memecah barang yang terbuat dari porselin sebelum akad nikah berlangsung.
Sehari sebelum prosesi akad nikah dimulai, keluarga pengantin wanita menyediakan barang pecah belah yang terbuat dari porselin seperti piring, mangkuk, dan sejenisnya di depan rumahnya.
Barang atau benda tersebut nantinya akan dipecah oleh keluarga pengantin pria dengan cara dibanting di halaman depan rumah pengantin wanita.
Setelah acara membanting barang pecah belah, rombongan pengantin pria meninggalkan rumah mempelai putri, hal yang sama juga dilakukan keluarga pengantin wanita.
BACA JUGA:Bandara di Nusa Tenggara Timur Rugikan Negara, Baru Setahun Diresmikan Sudah Roboh, Kok Bisa?
Usai semuanya pulang, pasangan pengantin baru membersihkan lokasi atau tempat acara, mereka berdua yang memberihkan pecahan barang-barang yang terbuat dari porselin itu.
Tradisi ini dilakukan sebagai simbol kebersamaan, pasangan pengantin baru harus selalu bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan.
3. Pernikahan Suku Tidong Malaysia
Suku Tidong tinggal di Malaysia yang wilayahnya berdekatan dengan Kalimantan Utara Indonesia.
BACA JUGA:Penantian 11 Tahun Berbuah Manis, Bandara Termegah di Jawa Timur Siap Beroperasi Akhir Tahun 2023
Suku ini mempunyai tradisi pernikahan unik dan mengharukan sekaligus menyedihkan.
Dimasa pertunangan, calon pengantin wanita tidak diperkenankan keluar rumah.
Sedangkan calin pengantin pria yang datang terlambat menghadiri acara akad nikah, harus membayar denda berupa perhiasan.
Bukan itu saja, usai akad nikah pasangan pengantin baru dilarang membuang air jenis apapun, baik air bersih maupun air kotor selama tiga hari.
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Paling santai di PTN Terbaik Indonesia, Nomor 5 Bisa Jalan-Jalan Tiap Hari
Menjelang prosesi akad nikah, pengantin pria wajib mendendangkan atau menyanyikan beberapa lagu bersyair cinta sebelum masuk pelaminan.