LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Batu permata terbuat dari campuran kimia alami yang disebut mineral.
Mineral terdiri dari unsur-unsur zat sederhana yang tidak dapat dipecah menjadi zat lain
Setiap mineral mempunyai ciri tertentu berupa komposisi kimia yang tetap dan susunan kristal yang khas.
Ciri-ciri tersebut membantu dalam pengenalan mineral, ada lebih dari 3000 macam mineral yang berbeda, tetapi hanya sebagian saja yang merupakan penyusun kebanyakan batuan yang ada di bumi.
BACA JUGA:Batu Akik Yaman Wulung: Warnanya Hitam Pekat, Khasiatnya Dahsyat
BACA JUGA:Batu Akik Badar Lumut: Antara Pesona Keindahan, Motif dan Khasiatnya
Panas dan tekanan yang ada di dalam bumi mengkompresi senyawa mineral, sehingga membentuk suatu senyawa atau Kristal baru yang dapat diolah menjadi batu permata.
Batu permata dapat tersusun atas satu atau lebih mineral disebut mineraloid, sebagai hasilnya beberapa mineral mengacu pada lebih dari satu nama batu permata.
Sebagai contoh kuarsa dapat membentuk batu permata ametis dan ametrin, tergantung pada mineral dan elemen lain yang saling berpadanan dan seberapa dalam gerak bumi dan suhu kompresi terjadi.
Sebagian besar batu permata terbentuk baik digerak atau lapisan paling atas mantel bumi dalam magma cair yang menggelembung di kedalaman dunia.
BACA JUGA:Deretan Jenis dan Khasiat Batu Akik Sulaiman, Nomor 3 Paling Cocok untuk Calon Anggota Dewan
BACA JUGA:Mengenal Batu Akik Teratai Hitam Muratara: Paling Sulit Dicari dan Harganya Mahal
Namun hanya Peridot dan berlian yang terbentuk jauh di dalam mantel bumi.
Batu permata yang terbentuk di dekat permukaan bumi misalnya ametis dan oval terbentuk oleh penguapan cairan yang kaya mineral, atau karena penghancuran Batuan dari gunung berapi.
Semua batu permata ditambang di kerak bumi di mana mereka dapat dingin dan mengeras di kerak bumi.