Waktu perencanaan dengan implementasi terbilang cukup mepet. Dalam cara kerja FIFA, implementasi dan perencanaan harus tepat target.
"Pertama, adalah soal perencanaan.
Antara perencanaan dan implementasi hanya ada waktu yang sangat mepet,” ujar Ratu Tisha.
BACA JUGA:Dampak Positif Piala Dunia U17 2023 di Indonesia, Erick Thohir Paparkan ke FIFA
BACA JUGA:Jay Idzes Pulih, Siap Bela Timnas Indonesia di Piala Asia 2023?
BACA JUGA:FOKSI Sumsel Ikut Musprovlub KONI Sumsel, Dukung Ketua Umum Terpilih!
Selain itu juga, FIFA menyoroti perbedaan sistem manajemen dengan Indonesia.
Persoalan ini membuat monitoring kerja sama antar FIFA dengan Indonesia sedikit rumit.
Selanjutnya, catatan penting lainnya dari FIFA adalah proses.
Perlu ada kenaikan kualitas dari setiap laganya di berbagai sisi penyelenggaraan.
BACA JUGA:Semifinal Piala Dunia U17 2023: Gol Ibrahim Diarra Bawa Mali U17 unggul sementara atas Francis U17
"Evaluasi ketiga harus ada progress. Bagaimana dari 50 pertandingan yang telah berjalan berprogress.
Bukan masalah menangnya, tetapi bagaimana kami memiliki perubahan dari berbagai sisi penyelenggaraan,” ujar Ratu Tisha.
Terlepas dari itu, FIFA telah memuji kinerja Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
Selain itu, para kontestan pun memiliki pandangan positif terhadap fasilitas yang disediakan Indonesia.*