Di bagian riwayat pendidikan, kamu tidak harus menuliskan riwayat pendidikan, mulai dari SD atau bahkan TK, karena hal tersebut akan bertele-tele dan terlalu panjang.
Hanya cukup cantumkan pendidikan terakhir, seperti SMA atau perguruan tinggi.
Tuliskan riwayat pendidikan dari universitas dulu, kemudian dilanjut dengan pendidikan SMA.
BACA JUGA:Smartfren 100 GB Rp100 Ribu, Kuota Internet Melimpah Puas Streaming dan Bikin Konten
Kamu disarankan hanya mencantumkan dua jenjang pendidikan terakhir saja.
Misal kamu adalah lulusan SMA, cukup cantumkan informasi SMA dan SMP kamu saja.
Selanjutnya, jangan lupa cantumkan informasi jurusan yang kamu ambil di setiap jenjang pendidikan tersebut dan nilai akhir dari kelulusan.
Tak hanya itu, untuk menarik hati para HRD, kamu bisa menambahkan informasi pendidikan nonformal yang diikuti, misalnya seminar, bootcamp atau kursus.
BACA JUGA:Emang Iya Tidur di Mobil Bisa Sebabkan Kematian, Cek Faktanya di Sini!
4. Pengalaman kerja dan organisasi
Untuk di bagian pengalaman kerja dan organisasi, ini juga menjadi poin yang penting dan menjadi nilai tambah.
Kamu bisa mencantumkan pengalaman mengikuti organisasi atau kepanitiaan pada saat masih di perkuliahan.
Cantumkan pengalam kerja atau organisasi yang menguntungkan kamu saja dan sesuaikan dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar.
BACA JUGA:Kotor dan Karat Hilang Seketika, Ikuti Tips Perawatan Motor di Musim Penghujan Berikut Ini
Jika kamu baru saja lulus, maka pengalaman organisasi dan magang bisa menjadi pengganti.
Pengalaman organisasi ini bisa menjadi acuan apakah kamu bisa bekerja dalam tim atau tidak.