Saat Nabi Muhammad SAW masuk Mekkah di Masjidil Haram, Abu Bakar datang memuinya sambil menuntun ayahnya, Abu Quhafah.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Tahap 6 Mulai Cair Hari Ini via Pos dan ATM, Per KK Dapat Tambahan Rp400.000
BACA JUGA:2 BLT dan 3 Bansos Kemensos Cair Desember Ini, Pemilik KK Dapat Dana Mulai dari Rp200.000
Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Abu Bakar mengapa tidak menyuruh ayahnya berdiam diri di rumah, karena dirinya yang akan menemui ayah Abubakar tersebut.
Dari pernyataan Nabi Muhammad SAW tersebut menunjukkan rasa hormat kepada Abu Quhafah, orangtua dari sahabatnya, Abu Bakar.
Kemudian dengan santun Nabi Muhammad SAW mengajak Abu Quhafah untuk masuk Islam.
Abu Quhafah pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmilah Abu Quhafah masuk Islam.
BACA JUGA:Sejauh Mata Memandang Menggugah Kesadaran terhadap Krisis Pangan lewat Pameran ‘Kedai Kita’
Kemudian Nabi Muhammad SAW pun memberikan selamat kepada Abu Quhafah.
Ketika melihat rambut Abu Quhafah yang memutih karena penuh dengan uban, Nabi Muhammad SAW meminta Abu Quhafah untuk mengubah warna rambutnya, namun ia menyarankan untuk tidak menggunakan warna hitam.
Sesaat setelah masuk Islam Abu Quhafah pun mempelajari ibadah wajib dan sunnah dalam Islam.
Setelah dia memahai dan menguasai seluruh ibadah, ia rajin beribadah. Abu Quhafah pun selalu berusaha untuk mengikuti tausyiah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, saat menggelar majelis ilmu.
BACA JUGA:Diadaptasi dari Kisah Nyata, Film ‘Next Goal Wins’ Tayang di Bioskop Hari Ini
BACA JUGA:Proses Kehidupan! Ini Lirik Lagu 'Memory Lane' Milik Zara Larsson dan Terjemahannya
Dari kisah ini, kita dapat ditarik kesimpulan bahwa meskipun kedudukan Nabi Muhammad SAW lebih tinggi, karena beliau adalah utusan Allah SWT, namun ia tetap menghormati orangtua sepeti Abu Quhafah.