Mereka juga menekankan bahwa personal branding mengandung konsekuensi bahkan kita juga harus mampu menunjukkan keterampilan itu secara professional, di hadapan orang lain.
BACA JUGA:4 Manfaat Buah Kersen untuk Kulit Wajah dan Kesehatan Tubuh
Dari semua definisi tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa pertama, personal yang berani bukan sesuatu yang bohong.
Beda dengan pencitraan, dimana kita memilih bagian yang ingin kita tunjukkan, sebagai identitas kita.
Ketika hal ini kita lakukan secara konsisten pikiran publik juga akan menangkap, bahwa kita adalah sesuai identitas yang ingin kita tunjukkan.
Kesimpulan yang kedua adalah bahwa personal branding adalah sebuah proses bukan hasil akhir.
BACA JUGA:5 Zodiak yang Terpancar Kebahagiaan Saat Orang Lain Meraih Kebahagiaan, Kamu Termasuk Gak?
BACA JUGA:Telkomsel Gelar Digital Creative Entrepreneurs, Bantu Tingkatkan Daya Saing UKM Indonesia
Ketika seseorang sudah dikenal dengan brand tertentu, misalnya, maka orang tersebut harus mau menerima konsekuensi untuk terus berkarya dan terus berprogres dan bertumbuh dibidang tersebut.
Lantas, ada dua alasan, personal branding penting sekali untuk kita semua.
Alasan pertama, yakni trust atau kepercayaan dan kepercayaan itu tidak didapat dalam 12 hari, karena personal branding butuh waktu butuh untuk dibuktikan secara konsisten dan dipertahankan.
Ketika memulai ngebranding secara spesifik, maka kepercayaan itu akan muncul, sebagai buah dari konsistensi kita.
BACA JUGA:5 Cara Unik Ikan Berkomunikasi, Nomor 3 Melalui Warna
Dengan memiliki personal branding, maka kita mendapat kesempatan yang lebih besar untuk menjadi orang yang dipercaya orang untuk melakukan sesuatu yang orang lain susah untuk melakukannya.