Hinga sekarang ini, perusahaan tersebut telah mengantongi surat perizinannya.
Proyek besar ini memang mengalami sejumlah kesulitan dalam proses pembangunan bendungan 1.
Misalnya lokasinya yang ada di sisi hulu Sungai Kayan dengan arus yang cukup deras.
BACA JUGA:Anti Gagal! Resep Kue Pancong Kelapa Empuk & Gurih, Kuliner Kekinian
BACA JUGA:6 Manfaat Ceramide untuk Perawatan Kulit Wajah, Siap Bantu Perbaiki Skin Barrier Kamu yang Rusak!
Bukan itu saja, proyek tersebut juga berada di hutan, sehingga untuk menuju kesana butuh energi ekstra.
Telebih masalah pengangkutan material yang hanya bisa dilakukan melalui jalur sungai.
Dan ketika terjadi kekeringan air, maka tentu tidak bisa dilakukan mobilisasi.
PLTA Kayan tahap 1 kedepannya ditarget rampung pada tahun 2027, sehingga bisa dioperasikan paling lambat tahun 2028.
BACA JUGA:Inilah 6 Jenis Sushi yang Populer di Indonesia, Rasa dan Isiannya Unik, Favoritmu yang Mana?
Pembangunan proyek PLTA Kayan ini juga menggunakan bahan material berupa batu, besi hingga pasir dari daerah lokal.
Sebab, bahan material yang terdapat di Kalimantan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Pulau Borneo tersebut. *