Dengan mengedepankan transfer ilmu melalui modul.
Terdiri dari Modul Kesehatan, Modul Pendidikan Anak, Modul Kesejahteraan Sosial, Modul Perlindungan Anak, Modul Gizi, Modul Ekonomi, dan Modul Pencegahan Stuntuing.
Nyatanya selama berjalan, bansos yang menjadi program nasional ini telah ikut serta dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di tanah air, penurunan angka stunting, anak putus sekolah, dan angka lansia, serta penyandang disabilitas terlantar.
BACA JUGA:Nasib Sriwijaya FC Menyedihkan, Begini Kata Legenda SFC Renato Elias!
BACA JUGA:Erick Thohir: Belum Ada Rencana Naturalisasi Kevin Diks!
Lalu, P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga) menjadi sarana yang tepat untuk KPM (Keluarga Penerima Manfaat) mengembangkan potensi yang ada.
Sehingga nantinya secara sadar, mundur dari kepesertaan bansos yang ada ini.
Peran Pendamping Sosial PKH juga sangat dibutuhkan guna terlaksananya program ini.
Tidak hanya melulu soal pendampingan saja, tetapi sudah melakukan semua secara menyeluruh.
BACA JUGA:Kenangan Toast Bikin Untung! Yuk Segera Datangi Outletnya Mulai dari Rp30.000an
BACA JUGA:Disetujui, Pertamina Hulu Mahakam Kembali Kelola Proyek OPLL-3B Offshore
Sehingga layak untuk lebih diperhatikan kesejahteran mereka kedepannya.
Sehingga masyarakat sejahtera, dan pendamping juga sejahtera.
Bukan hanya sebuah jargon, tetapi memang diterapkan dan diwujudkan dalam bentuk relaisasi nyata dari pemerintah, dan Kemensos pada khususnya.
Semoga saja! Amin. *