Salah satu kaum ningrat yang mempunyai kekuatan adalah Prabu Brawijaya.
Raja Majapahit ini dulu memiliki burung perkutut yang dirawat oleh Joko.
Namun disayangkan perkutut Raja Majapahit lepas karena di suatu pagi Joko lupa menutup pintu sangkarnya sehingga perkutut tadi lepas.
Joko pun sudah minta maaf ke Prabu Brawijaya, penjaga dan tim keamanan kerajaan sudah bersiap menangkapnya.
Namun Sang Prabu Brawijaya sangat bijaksana dia membiarkan Joko dan tidak dihukum.
Karena menurut Prabu Brawijaya hartaku sebenarnya adalah rakyat bukan perkutut ucap Prabu Brawijaya.
Kemudian Prabu Brawijaya melanjutkan hijrah ke wilayah Yogyakarta secara gaib burung perkutut yang telah hilang menghampiri Sang Raja dan hinggap di pundaknya.
Saat itu Raja Prabu Brawijaya sedang berada di daerah Kretek dekat Imogiri Kabupaten Bantul.
BACA JUGA:Cara Merawat Burung Perkutut Agar Rajin Bunyi di Musim Penghujan, Pemula Wajib Baca!
Bahkan kejadian langka ini disaksikan langsung oleh raja-raja sekitar Mataram ketika semuanya berkumpul di Yogyakarta.
Sejarah tradisi lomba perkutut dari situ dahulu sampai sekarang diadakan lomba perkutut.
Sebab burung perkutut dianggap berbudi luhur karena bisa menyatukan raja-raja pada zaman dulu.
Tradisi berikut ini diadakan oleh Sri Sultan hamengkuowono ke 7 pada tahun 1877 sampai tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan juara.
BACA JUGA:CATAT! Ini 4 Tanda Burung Perkutut yang Diyakini Menyimpan Khodam Pembawa Rezeki dan Keberuntungan