PALPRES.COM - Gempa dengan kekuatan 9,3 skala richter menguncang Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, sekitar pukul 07.59 WIB.
Gempat besar itu berpusat di Samudra Hindia dengan kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut.
Sekitar 10 menit gempa itu mengguncang wilayah Aceh.
Tak lama, tsunami datang dan meluluhlantakkan sebagian wilayah di pesisir Aceh.
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Sososk yang Kalem, Ternyata 5 Zodiak Ini Sangat Menyeramkan saat Kesabarannya Teruji
Kini, tepat 19 tahun bencana maha dahsyat tersebut terjadi.
Tidak ada yang menyangka jika hari itu menjadi hari paling kelam bagi masyarakat Indonesi, khususnya warga Aceh.
Berikut ini 4 fakta dari Tsunami di Aceh yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Bencana Kemanusiaan Terbesar
Gempa terbesar ketiga ini mengundang tsunami setinggi 51 meter.
Berdasarkan data PBB pada Januari 2005, tercatat bahwa korban meninggal dunia mencapai 230.000 jiwa dan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Setelah beberapa bulan dari gempa Aceh, tepatnya pada 25 Maret 2005, gempa susulan dengan kekuatan 8,7 skala richter menguncang sebelah utara Pulau Nias.
Gempa tersebut disebutkan merupakan akumuliasi dari megathrust dari pada zona penunjaman akibat gangguan keseimbangan dari gempa yang terjadi di Aceh.
BACA JUGA:9 Tahun Tak Digarap, Inilah Proyek Jembatan Musi III di Palembang Sumatera Selatan, Kapan Dimulai?