Setelah beberapa saat mencari, Abdullah terkejut melihat tubuh seorang anak yang sudah meninggal dunia, tergeletak di pasir, dan kondisinya seperti sudah diterkam buas seperti singa.
Abdullah sempat gundah dan bersedih dengan kondisi anak tersebut, dan ia mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi rajiun.
Ia pun bergegas menemui Abu Qilabah untuk mengabari kondisi tersebut.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Malik bin at Tayihan, Pemimpin Bani Asyhal yang Setia Mengawal Rasulullah
Meskipun dia bingung untuk menyampaikan kondisi anak Abu Qilabah.
Akhirnya Abdullah menguatkan hatinya, dan menyampaikan kepada Abu Qilabah.
Ia berkata,” Anakmu aku temuakan di antara gundukan pasir dalam keadaan sudah meninggal karena binatang buas.
Semoga Allah kasih pahala bagimu berlipat ganda dan menyabarkanmu.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Ammar bin Yasir, Keimanannya Tak Goyah Meski Alami Siksaan Quraisy
Abu Qilabah sempat bersedih, namun ia berujar, ”Segala puji bagi Allah yang tak menciptakan untukku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka,”.
Setelah itu ia berkata, ”Inna lillah wa inna ilaihi rojiun,”.
Tak berapa, ia menarik nafas panjang, dan kemudian ia tak beryawa lagi, ia pun meninggal dunia.
Melihat hal itu, Abdullah bin Muhammad menangis dan ia berucap, ”Inna lillah wa inna ilaihi rojiun,”.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abdullah bin Umar, Putra Umar bin Khattab yang Getol Ikuti Jejak Rasulullah
Setelah kejadian itu, Abdullah sempat bertemu Abu Qilabah dalam mimpinya.
Dalam mimpi itu ia mengetahui ternyata Abu Qilabah sangat dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW.