PALEMBANG.PALPRES.COM – Selalu dikotomi soal pemain local dan pemain naturalisasi dalam sepakbola Indonesia terutama di tubuh Timnas Senior, membuat para pemain keturunan akhirnya angkat bicara.
Memang harus diakui, Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae yong telah banyak diperkuat oleh pemain naturalisasi terutama mereka yang berasal dari Belanda dan bermain di eropa.
Para pemain naturalisasi yang diberikan status warga negara Indonesia tentu adalah mereka yang secara jelas memilik darah keturunan Indonesia.
Namun, dengan banyaknya proses naturalisasi pemain ini memunculkan perdebatan yang tidak kunjung usai selama beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:BUSYET! Harga Pasar Thom Haye Melebihi Skuad Timnas Vietnam, Nilainya Rp13 Miliar
Ya, bisa dibilang selama kepemimpinan pelatih Shin Tae yong.
Bahkan ada istilah yang sering digaungkan di sepakbola Indonesia local pride guna menentang massifnya naturalisasi ini.
Mereka yang menggaungkan local pride ini adalah pihak yang lebih percaya dengan kemampuan pemain lokal, namun ada pula yang memang menaruh harapan besar ke pemain-pemain naturalisasi.
Terlebih lagi, melihat hasil laga uji coba Timnas Indonesia kontra Libya yang berakhir kekalahan 0-4 tanpa balas, banyak para pemain naturalisasai mendapat kecaman.
BACA JUGA:Indra Sjafri Ungkap Kriteria Pemain Timnas Indonesia U20, 34 Pemain Digenjot Latihan Intensif
BACA JUGA:Adam Alis dan Arkhan Fikri Dicoret Shin Tae yong, Ini 26 Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Semua itu tak lepas dari aksi blunder Justin Hubner yang baru pertama kali tampil bersama Timnas Indonesia usai menjadi WNI dan juga gagalnya Jordi Amat dalam melakukan tektok dengan pemain lini belakang lainnya.
Situasi inilah yang akhirnya membuat para penentang naturalisasi keluar dan bersuara lebih lantang lagi.
Banyak yang menyayangkan aksi para pemain naturalisasi yang kurang maksimal dalam laga tersebut.