Kali ini ia tidak mau dihalangi untuk ikut berperang.
Meski demikian, para sahabatnya tetap memintanya untuk tidak berperang.
Sementara Amr ibn Jamuh tetap bersikeras berperang.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Anas bin Nadhar, Kobarkan Semangat Juang Kaum Muslimin saat Perang Uhud
Hingga akhirnya Rasulullah SAW datang, Amr ibn Jamuh mengadu.
“Wahai Rasulullah, kaumku berusaha menahanku agar tidak berjihad bersamamu.
Demi Allah, aku sangat berharap bisa menjejakkan kaki pincangku ini di surga.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW memberi sinyal mengizinkan Amr ibn Jamuh untuk berperang.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Quhafah, Ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang Sangat Dihormati Rasulullah
Nabi Muhammad SAW menoleh kepada kaum Bani Salamah dan bersabda.
“Kalian tidak berdosa jika tidak dapat mencegahnya, semoga Allah menganugerahinya kesyahidan”.
Mendengar sabda Rasulullah, Amr ibn Jamuh senang sekali, karena Rasulullah SAW tidak melarangnya ikut perang Uhud.
Bahkan mendoakannya syahid.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Malik bin at Tayihan, Pemimpin Bani Asyhal yang Setia Mengawal Rasulullah
Ia pun langsung menyiapkan diri untuk berperang, Amr ibn Jamuh pun tak lupa untuk berdoa kepada Allah SWT, agar ia kembali keluarga tidak sia-sia, termasuk meninggal dalam keadaan syahid, ia siap.
Dalam dirimunya pun penuh keyakinan untuk berbuat untuk agama Islam.