“Kalau kau Tuhan, engkau tidak akan terikat pada bangkai anjing,”ujarnya.
Mulai saat itulah ia menyadari berhala tersebut tidak pantas untuk dijadikan Tuhan untuk disembah.
Beberapa saat kemudian, ia masuk Islam.
Bila dibandingkan dengan sejumlah tokoh Yatsrib baik dari suku Aus maupun Khazraj, masuknya Amr bin Jamuh tergolong ketinggalan.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Uwais Al Qarni: Pemuda yang Menggendong Ibunya Naik Haji
Meski dianggap terlambat masuk Islam dibanding lainnya, ia kejar dengan memperbanyak ibadah dan beramal.
Amr bin Jamuh memiliki sifat yang selalu membantu orang yang meminta pertolongannya.
Dari sisi fisik, bila dibandingkan dengan orang lain, maka Amr ibn Jamuh memiliki kebutuhan khusus.
Salah satu betisnya cacat sejak lahir, sehingga ia tidak bisa berjalan cepat.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abul Ash, Dipuji Rasulullah karena Jujur, Menepati Janji, dan Amanah
Ia pincang.
Hal itu sama sekali tidak menghalangi niatnya untuk berada di barisan kaum muslimin yang membela Islam.
Ketika sedang disiapkan pasukan untuk berperang di perang Badar, Amr ibn Jamuh turut mendaftar untuk berperan.
Namun Rasulullah SAW juga tidak mengizinkan karena keterbatasan fisiknya.
BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Hudzaifah bin Utbah, Turut Berperang Bersama Rasulullah
Meski bersedih dengan keputusan Rasulullah SAW, namun tak memudarkan semangatnya untuk kembali ikut berjihad ke medan perang,yakni perang Uhud.