Namun, Pj Walikota Yudha juga memberikan saran dan masukan, sebelum melaksanakan pembukaan rute tersebut, agar diadakan kajian serta survei terlebih dahulu kepada masyarakat Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Makan dan Minum Apakah Membatalkan Wudhu? Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Pemula Wajib Tahu! 14 Cara Mengetahui Batu Akik Safir Asli atau Palsu
Untuk diketahui, di tahun lalu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan sejak tahun 2020 Bandara Atung Bungsu Kota Pagaralam diambil alih Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.
Menurut Budi, pengelolaan bandara akan menjadi berat jika harus dibebankan ke pemerintah daerah, karena biaya operasional pengelolaan yang harus disubsidi membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Pengolahan Bandara Atung Bungsu kami ambil alih, dimana Langkah pertama kita akan perpanjang runway menjadi dari 1300 menjadi 1900 meter," ujarnya.
Selanjutnya Budi menambahkan, dengan perpanjangan Runway maka pesawat yang lebih besar bisa mendarat demi mendukung pariwisata di Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Bupati OKI Serahkan DPA 2024, Totalnya Capai Rp2,6 Triliun, Ini Rinciannya
Sementara pembangunan jalan tol meskipun tidak secara langsung melewati Kota Pagaralam, dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Pagaralam ke Palembang.
Pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim dengan total panjang mencapai 119 Km dan terbagi menjadi 2 Seksi.
Seksi 1 Simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 Km, dan Seksi 2 Prabumulih-Muara Enim sepanjang 54 Km.
Kehadiran Jalan Tol Sp. Indralaya-Muara Enim selain memberikan dukungan dalam peningkatan perekonomian masyarakat, juga memberikan dukungan dalam kelancaran berkendara di wilayah Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Baru Groundbreaking, Pabrik Pemurnian Nikel di Sulawesi Tengah Dicaplok Singapura, Mengapa?
"Dengan jarak dan waktu tempuh lebih singkat, kehadiran wisatawan dapat lebih banyak," harapnya.