PALPRES.COM - Smelter merupakan salah satu sarana prasarana meningkatkan nilai tambah bahan tambang yang melimpah di Indonesia.
Salah satu proyek smelter nikel di Indonesia ini berada di Sulawesi Tengah.
Lokasinya berada di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ironisnya, proyek yang baru groundbreaking awal tahun 2023 lalu telah dicaplok perusahaan asal Singapura.
BACA JUGA:Ini 5 Kebiasaan Jelek Bisa Menyebabkan Mata Rusak, Apa Sa?
Lantas, apa yang menjadi alasan pencaplokan oleh perusahaan Singapura tersebut?
Diketahui, proyek smelter di Morowali ini diprakarsai oleh PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia, yang dikendalikan PT Vale Indonesia Tbk berkerjasama dengan Xinhai dan Tisco.
Xinhai dan Tisco sendiri merupakan anak perusahaan Baowu Steel Production Company yaitu Perusahaan Baja asal China.
Ternyata, apabila smelter di Sulawesi Tengah ini rampung akan mempunyai kapasitas produksi mencapai 80.000 ton.
BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu! Ini 7 Arti Mimpi Bertemu Orang Telah Meninggal Dunia Menurut Primbon Jawa
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan dari perusahaan Singapura melakupan pencaplokan proyek tersebut secara legal.
Diman proyek ini akan menjadi smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan emisi karbon terendah kedua di Indonesia.
Sebagai informasi, pabrik pemurnian atau smelter nikel kini tengah dibangun di Sulawesi Tengah.
Meskipun baru groundbreaking di awal 2023 lalu, proyek ini tiba-tiba dicaplok investor asal Singapura.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata Kuliner Legendaris di Jawa Barat, Salah Satunya Langganan Presiden